https://formationsantedroit.org/ Clair Obscur Expedition 33 telah mengejutkan banyak pihak dengan keberhasilannya. Game bergenre turn-based ala JRPG dari Sandfall Interactive ini berhasil terjual 3,3 juta kopi hanya dalam waktu satu bulan sejak perilisannya. Angka ini merupakan pencapaian fantastis untuk sebuah debut dari pengembang independen.
Siapa sangka, salah satu inspirasi di balik game ini datang dari judul legendaris, Half-Life 2?
Bagaimana Half-Life 2 Membentuk Visi Sandfall Interactive
Dalam sebuah wawancara dengan gamesindustry.biz, Francois Meurisse, COO (Chief Operating Officer) dan Produser Sandfall Interactive, mengungkapkan bahwa timnya bertekad untuk tetap menjadi studio kecil dengan sekitar 50 pekerja, sebuah jumlah yang tidak akan mereka ubah.
Alasan kuat di balik keputusan ini adalah inspirasi yang mereka dapatkan dari tim pengembang Half-Life 2. Diketahui bahwa saat game milik Valve tersebut dibuat, timnya hanya terdiri dari sekitar 60–70 orang. Selain itu, The Legend of Zelda: Ocarina of Time juga menjadi inspirasi dengan alasan yang serupa.
Keputusan ini bukan tanpa dasar. Sandfall Interactive ingin mempertahankan kreativitas dan kelincahan dalam mengembangkan game baru yang sesuai dengan passion mereka. Ini terlihat dalam proses pengembangan Clair Obscur Expedition 33, yang mengutamakan kualitas daripada kuantitas.
Meurisse menambahkan bahwa prinsip inilah yang mendasari pembuatan game berkualitas selama bertahun-tahun. Ia percaya bahwa tim di balik The Legend of Zelda: Ocarina of Time dan Half-Life 2, dengan jumlah sekitar 60 hingga 70 orang, lebih bijak dalam membuat pilihan dan mempertahankan kreativitas selama pengembangan kedua game tersebut.
Rencana Masa Depan untuk Sandfall Interactive
Meurisse mengakui bahwa Sandfall Interactive mungkin akan membutuhkan anggota tim baru di masa depan. Namun, mereka akan tetap menghindari pengerjaan banyak proyek game sekaligus, karena hal ini dapat menghambat proses pengembangan, seperti yang sering terjadi pada game-game AAA saat ini.
Selain itu, Matthew Handrahan, Portfolio Director Kepler Interactive, menyadari bahwa banyak pengembang cenderung menghabiskan anggaran game AAA yang terus membengkak selama proses pengembangan, namun sering kali menghasilkan produk akhir yang mengecewakan pemain. Inilah yang sangat ingin dihindari oleh tim Sandfall Interactive di masa depan.