Unreal Engine 5 dan Harapan yang Tinggi
https://formationsantedroit.org/ Unreal Engine 5 (UE5) semakin banyak dipakai oleh studio game besar maupun indie. Peningkatan teknologi grafis yang ditawarkan menjadikan UE5 salah satu engine paling ambisius dalam industri. Namun, seiring meningkatnya jumlah game yang dirilis dengan UE5, sebagian gamer justru mulai mempertanyakan kualitas performanya—terutama di platform konsol.
Kritik Gamer Terhadap Performa UE5 di Konsol
Diskusi hangat muncul di berbagai komunitas gamer setelah sejumlah judul berbasis UE5 dinilai kurang optimal di konsol. Salah satu contoh yang ramai dibicarakan adalah Metal Gear Solid Delta: Snake Eater.
Secara visual, game ini berhasil menghadirkan kembali nuansa klasik dengan detail grafis yang memukau. Sayangnya, ketika dimainkan di konsol, performanya dinilai mengecewakan. Beberapa pemain mengeluhkan pengalaman yang tidak konsisten, bahkan di PS5 Pro, yang seharusnya lebih unggul dibanding PS5 Performance Mode.
Perbandingan ini membuat gamer semakin khawatir, mengingat UE5 diposisikan sebagai engine masa depan.
Daftar Game Bermasalah Menurut Komunitas
Seorang pengguna Twitter (X) dengan nama akun Synth Potato mengunggah daftar judul game yang disebut memiliki performa kurang memuaskan dengan UE5. Beberapa di antaranya adalah:
-
MindsEye
-
Oblivion Remastered
-
Mafia: The Old Country
Masalah serupa ditemukan di platform konsol, sehingga memunculkan pertanyaan apakah UE5 memang memiliki keterbatasan teknis tertentu saat dijalankan di perangkat non-PC.
Tidak Semua Game UE5 Bermasalah
Meski mendapat kritik, tidak sedikit pula judul game berbasis UE5 yang menunjukkan performa stabil. Contohnya:
-
THE FINALS
-
Clair Obscure: Expedition 33
Kedua game tersebut mampu berjalan lancar di berbagai platform, baik PC maupun konsol, membuktikan bahwa hasil akhir sangat bergantung pada proses optimalisasi developer.
Kekhawatiran untuk Proyek Besar Mendatang
Dengan rencana The Witcher 4 menggunakan Unreal Engine 5, sebagian penggemar mulai cemas apakah masalah serupa akan terjadi di proyek besar lain. Meski begitu, masih terlalu dini untuk menilai UE5 gagal di konsol, sebab faktor performa bisa dipengaruhi oleh optimisasi, keterbatasan perangkat keras, hingga jadwal rilis yang ketat.
Kesimpulan
Munculnya keluhan terkait performa Unreal Engine 5 di konsol membuat reputasi engine ini dipertanyakan. Namun, melihat adanya contoh game yang berhasil berjalan mulus, jelas bahwa masalah tidak sepenuhnya terletak pada UE5, melainkan juga pada bagaimana developer mengimplementasikannya.
Untuk saat ini, komunitas gamer masih menunggu bukti lebih lanjut dari judul-judul besar mendatang.