GameBrow,Definisi dan Keberadaan Istilah AAA – Istilah “Triple-A” atau AAA sudah menjadi hal yang sangat umum di kalangan para gamer. Secara tradisional, game AAA merujuk pada permainan yang dikembangkan dengan anggaran besar, diproduksi, dan didistribusikan oleh pengembang dan penerbit besar. Biasanya, kehadiran game dengan label AAA selalu dinantikan oleh para penggemar, dan seringkali berdampak besar bagi industri game, karena game-game ini umumnya datang dari nama besar dan menjanjikan kualitas tinggi.
Namun, berbeda dengan pandangan umum, beberapa developer kini mulai mempertanyakan relevansi istilah ini. Mereka berpendapat bahwa istilah “game AAA” sudah tidak lagi berguna dan bahkan bisa membatasi perkembangan industri game itu sendiri.
Beberapa Developer Menilai Istilah Game AAA Sudah Tidak Relevan
Menurut laporan dari GamesRadar, sejumlah developer game menganggap istilah “AAA” sebagai hal yang tidak penting dan cenderung konyol. Mereka menyatakan bahwa, saat ini, banyak pengembang game AAA yang lebih fokus pada pencapaian profit besar, tanpa memperhatikan kualitas permainan yang sesungguhnya. Mengingat banyaknya game AAA yang gagal di pasaran, pendapat ini sepertinya beralasan.
Pekerja industri game juga semakin kritis terhadap fenomena ini, karena meskipun sebuah game memiliki anggaran besar, itu tidak menjamin kesuksesan ataupun kualitas permainan. Beberapa pengembang menilai bahwa terkadang label AAA justru menghalangi kreativitas dan inovasi dalam pengembangan game.
Pendapat Charles Cecil, Co-Founder Revolution Studios
Salah satu developer yang vokal dalam mengkritisi istilah AAA adalah Charles Cecil, Co-Founder dari Revolution Studios. Cecil mengatakan bahwa istilah “game AAA” pertama kali ia kenal pada akhir era 90-an, saat pengembang indie masih menghadapi berbagai kesulitan. Menurut Cecil, pada masa itu, publisher besar berani berinvestasi dalam game AAA dengan tujuan meraup keuntungan besar, seiring dengan risiko kegagalan yang minim.
Ia membandingkan istilah AAA dengan sistem rating kredit di Amerika Serikat, yang digunakan untuk menilai obligasi dengan risiko gagal bayar paling kecil. Dalam konteks game, istilah ini menunjukkan bahwa proyek yang membutuhkan investasi besar tidak boleh gagal di pasaran. Namun, Cecil berpendapat bahwa standar ini kini tidak lagi relevan, mengingat banyaknya proyek game AAA yang gagal meskipun memiliki anggaran tinggi.
Kegagalan dan Kreativitas yang Terkekang
Salah satu contoh kegagalan yang mencuat adalah perilisan game Skull & Bones, yang oleh Ubisoft sendiri disebut sebagai game AAAA. Meskipun dibekali anggaran besar, game ini mendapatkan kritik dan tidak memenuhi ekspektasi. Hal ini menunjukkan bahwa label AAA tidak selalu menjamin kualitas game yang dirilis.
Beberapa pengembang menilai bahwa pengembangan game dengan anggaran besar dan harapan tinggi terkadang malah membatasi kreativitas pengembang. Banyak proyek yang lebih berfokus pada profitabilitas dan kepuasan pasar, ketimbang mengeksplorasi ide-ide baru yang lebih inovatif.
Game Indie Berkualitas Tinggi Menjadi Tandingan AAA
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa game indie telah membuktikan bahwa kualitas tidak selalu tergantung pada anggaran besar. Palworld, Stardew Valley, dan Baldur’s Gate 3 adalah contoh game indie yang kualitasnya sejajar dengan game-game AAA. Bahkan, beberapa game indie ini mendapatkan sambutan luar biasa dari para gamer dan kritikus, menunjukkan bahwa kreativitas dan inovasi lebih penting daripada sekadar anggaran besar.
Kesimpulan
Berdasarkan pandangan beberapa developer, istilah “game AAA” kini dianggap tidak lagi relevan atau berguna. Label ini sering kali lebih fokus pada anggaran dan skalabilitas proyek daripada kualitas atau kreativitas yang ditawarkan oleh game tersebut. Dengan munculnya game-game indie yang memiliki kualitas luar biasa, para pengembang menyarankan agar industri game lebih menghargai ide dan inovasi ketimbang sekadar mengandalkan status AAA.
Menurut kamu, apakah kamu juga setuju bahwa istilah AAA ini sudah tidak lagi penting?